Tips Berkendara Dengan Mobil Bertransmisi Otomatis Dan Manual
Mobil bertransmisi otomatis dan manual punya cara pengoperasian yang berbeda. Karena itu keduanya juga memiliki cara penanganan yang berbeda. Nah, berikut ini adalah beberapa tips berkendara dengan mobil bertransmisi otomatis dan manual:
Transmisi Otomatis
Sebelum menyalakan mobil pastikan posisi tuas transmisi di P (parkir) atau N (netral). Karena mesin mobil bertransmisi otomatis tak akan bisa menyala jika posisi tuasnya belum benar.
Untuk mobil dengan keyless system, wajib menginjak pedal rem saat menghidupkan mobil. Sama seperti posisi tuas transmisi, jika pedal rem tidak diinjak, maka mesin tak akan menyala.
Ketika mesin sudah menyala dan akan memindahkan tuas transmisi ke R (mundur) atau D (maju), wajib menekan rem. Selain untuk mencegah mobil “loncat”, juga mencegah kerusakan komponen girboks transmisi otomatis.
Saat akan menjalankan mobil dan tuas transmisi sudah di posisi D atau R, lepas pijakan pada pedal rem secara gradual sampai mobil bergerak, lalu injak perlahan pedal gas untuk menaikkan kecepatan.
Pedal gas dan rem pada mobil bertransmisi otomatis hanya difungsikan oleh satu kaki, yakni kaki kanan saja. Kaki kiri tempatkan di foot rest di sebelah pedal rem. Jangan menekan rem dengan kaki kiri!
Saat mengemudikan di situasi lalu lintas normal perkotaan dan jalan datar, pakai posisi D. Sementara gunakan gigi L, 1, atau 2 jika mau melalui jalan tanjakan.
Tombol overdrive yang biasanya terletak pada tuas transmisi digunakan untuk menurunkan gigi seketika saat akan menyalip atau membutuhkan akselerasi instan. Pada posisi overdrive off maka gigi akan turun 1 step.
Transmisi Manual
Sebelum menyalakan mobil manual, tuas transmisi harus di posisi N (netral) untuk mencegah mobil “loncat” saat di-starter. Pada mobil dengan keyless system, menyalakan mobil juga dibantu dengan menekan pedal kopling.
Terdapat 3 pedal (dari kanan ke kiri), pedal gas, pedal rem, dan pedal kopling. Sesuai fungsinya, pedal gas untuk membuat mobil berjalan, pedal rem untuk berhenti, dan pedal kopling digunakan saat mengganti gigi.
Saat akan menjalankan mobil, masukkan gigi ke 1 sambil tekan kopling. Lalu lepas pelan-pelan peda kopling dibarengi dengan injakan perlahan pedal gas.
Umumnya pada mobil-mobil baru saat ini terdapat 5 gigi maju, dan 1 gigi mundur (R). Semakin besar angkanya maka gigi-gigi digunakan untuk kecepatan yang juga makin tinggi.
Menaikkan posisi gigi tiap 3000-3500 rpm saat akan meningkatkan kecepatan, sebaliknya oper ke gigi yang lebih rendah saat mau ngerem. Lakukan hal ini dengan mulus dengan cara memperhatikan pelepasan kaki kiri di kopling dan kaki kanan yang ada di gas.
Saat akan mengerem, jangan injak pedal kopling. Tapi dahulukan injak pedal rem, dan ketika mobil semakin perlahan maka dibarengi dengan pijakan ke pedal kopling agar mesin tidak mati.
Saat menghadapi kemacetan di tanjakan, sebisa mungkin pakai bantuan rem tangan saat akan berjalan kembali dari berhenti. Rem tangan akan membantu mencegah mobil mundur dan memudahkan proses melepas kopling dan gas saat akan berjalan.
Pindah Dari Mobil Bertransmisi Manual ke Otomatis
Secara teori mengemudikan mobil bertransmisi otomatis lebih mudah dibanding mobil manual. Tapi bukan berarti pengemudi yang biasa membawa mobil manual sudah pasti bisa mengemudi mobil dengan transmisi otomatis. Tetap butuh penyesuaian dan pengetahuan lagi soal mobil otomatis agar lebih aman.
Terutama dari cara menginjak pedal gas dan rem. Pengemudi yang terbiasa membawa mobil manual kaki kirinya akan lebih aktif, salah-salah malah menginjak pedal rem padahal mobil sedang berjalan. Sebaliknya, pengemudi tersebut juga bisa secara spontan menginjak pedal gas, padahal respons pedal akselerasi di mobil otomatis terbilang spontan.
Karena itu dibutuhkan penyesuaian terlebih dahulu sebelum turun ke jalan raya. Memahami posisi gigi juga sangat penting agar tidak terjadi kesalahan saat penggantian gigi maju dan mundur.
BACA JUGA